Rabu, 02 Januari 2013

Ruins of St. Paul’s Macau


Ruins of St. Paul’s
Macau
Saat kita sebut Macau yang teringat langsung adalah Gereja Tua atau Ruins of St. Paul’s itu bahasa kerennya. Salah satu yang terkenal dan menjadi tujuan para turis selain tentu saja Kasino. Bangunan yang hanya pintu gerbang gereja dan tangga yang super lebar dan tinggi semakin membuat keindahan tersendiri.
Gereja yang di bangun pada 1602 yang bersebelahan dengan Jesuit College of St. Paul’s, perguruan tinggi luar negeri pertama di Far East, dimana missioner seperti Matteo Ricci dan Adam Schall belajar tentang Cina sebelum bertugas di Ming Court Beijing  sebagai astronom dan ahli matematika.
Gereja itu sendiri terbuat dari taipa dan kayu dan benar-benar design  yang bagus dan brillian. Menurut awal-awal turis yang datang, bangunan  dari batu carved itu di bangun pada 1620-1627 oleh orang kristian jepang dan pengrajin local dibawah arahan seorang Italliano Jesuit Carlo Spinola.
Setelah terjadi pengusiran para Jesuit, gereja itu di jadikan barak tentara dan pada 1853 api yang berawal dari dapur dan menghancurkan perguruan tinggi serta bangunan utama gereja. Sisa kehidupan itu terlihat dari 4 baris tiang yang di tutupi  dengan ukiran dan patung yang menggambarkan hari-hari awal Gereja di Asia. Ada patung  perawan atau statue of virgin dan ilmu pengetahuan juga simbol-simbol Garden of Eden, penyaliban malaikat dan iblis juga naga china atau chinese dragon, dan Jepang chrysanthemum. Setelah di restorasi atau pemugaran yang berlangsung pada tahun 1990, tahun 1995 sisi belakang Ruins of St. Paul’s berubah menjadi museum. Reruntuhan yg ada di anggap sebagai symbol dari Macau.
Mengawali tahun 2013 aku dan sahabat seperjuangan berlibur ke Macau. berangkat pagi, meski dengan sedikit omelan sang nenek yang aku asuh tapi gak mengurangi semangat jalan- jalanku meski cuaca mendung dan menurut prakiraan cuacapun ombak akan cukup  tinggi mengoyang-goyangkan ferry yang ku tumpangi. 
Tepat 11.30 aku turun dari ferry bersama 6 sahabat ku. memgigil, itu yang kurasa saat keluar dari pintu ferry menuju imigrasi. terlewati sudah acara jedok-jedok alias stempel passport, lega.
ternyata cukup lama juga menunggu bis jurusan San Ma Lo   yang menjadi  Times Squre nya Macau hehheh  soalnya rame banget ditempat itu.
Pohon natal yang super besar dan tinggi membuat aku dan teman-teman segera saja jeprat-jepret kayak artis meski hanya dengan  kamera dari telepon seluler masing-masing.
sepanjang jalan menuju Ruins of St. Paul's terdapat banyak toko penjual oleh-oleh khas Makau yaitu  kue kacang, ya semacam kue satu yang dari kacang hijau, manis seperti aku. kenyang setiap masuk toko, masuk pula kue kacang ke mulut aku.
Sampai juga ke tempat tujuan, wah banyak orang rame banget, langsung aja eksyen lagi jepret, jepret, jepret lagi  wah sampai kepanasan semua.  Seru sekali kenangan yang tak terlupakan. Akhirnya  pulang meski capek tapi sangat menyenangkan. Discovery Macau.
Sumber: macautourism

Tidak ada komentar:

Posting Komentar