Ruins
of St. Paul’s
Macau
Saat kita sebut Macau yang
teringat langsung adalah Gereja Tua atau Ruins of St. Paul’s itu bahasa
kerennya. Salah satu yang terkenal dan menjadi tujuan para turis selain tentu
saja Kasino. Bangunan yang hanya pintu gerbang gereja dan tangga yang super
lebar dan tinggi semakin membuat keindahan tersendiri.
Gereja yang di bangun pada 1602
yang bersebelahan dengan Jesuit College of St. Paul’s, perguruan tinggi luar
negeri pertama di Far East, dimana missioner seperti Matteo Ricci dan Adam
Schall belajar tentang Cina sebelum bertugas di Ming Court Beijing sebagai astronom dan ahli matematika.
Gereja itu sendiri terbuat dari
taipa dan kayu dan benar-benar design
yang bagus dan brillian. Menurut awal-awal turis yang datang,
bangunan dari batu carved itu di bangun
pada 1620-1627 oleh orang kristian jepang dan pengrajin local dibawah arahan
seorang Italliano Jesuit Carlo Spinola.
Setelah terjadi pengusiran para
Jesuit, gereja itu di jadikan barak tentara dan pada 1853 api yang berawal dari
dapur dan menghancurkan perguruan tinggi serta bangunan utama gereja. Sisa
kehidupan itu terlihat dari 4 baris tiang yang di tutupi dengan ukiran dan patung yang menggambarkan
hari-hari awal Gereja di Asia. Ada patung
perawan atau statue of virgin dan ilmu pengetahuan juga simbol-simbol
Garden of Eden, penyaliban malaikat dan iblis juga naga china atau chinese
dragon, dan Jepang chrysanthemum. Setelah di restorasi atau pemugaran yang
berlangsung pada tahun 1990, tahun 1995 sisi belakang Ruins of St. Paul’s berubah
menjadi museum. Reruntuhan yg ada di anggap sebagai symbol dari Macau.
Mengawali tahun 2013 aku dan sahabat seperjuangan berlibur ke Macau. berangkat pagi, meski dengan sedikit omelan sang nenek yang aku asuh tapi gak mengurangi semangat jalan- jalanku meski cuaca mendung dan menurut prakiraan cuacapun ombak akan cukup tinggi mengoyang-goyangkan ferry yang ku tumpangi.
Tepat 11.30 aku turun dari ferry bersama 6 sahabat ku. memgigil, itu yang kurasa saat keluar dari pintu ferry menuju imigrasi. terlewati sudah acara jedok-jedok alias stempel passport, lega.
ternyata cukup lama juga menunggu bis jurusan San Ma Lo yang menjadi Times Squre nya Macau hehheh soalnya rame banget ditempat itu.
Pohon natal yang super besar dan tinggi membuat aku dan teman-teman segera saja jeprat-jepret kayak artis meski hanya dengan kamera dari telepon seluler masing-masing.
sepanjang jalan menuju Ruins of St. Paul's terdapat banyak toko penjual oleh-oleh khas Makau yaitu kue kacang, ya semacam kue satu yang dari kacang hijau, manis seperti aku. kenyang setiap masuk toko, masuk pula kue kacang ke mulut aku.
Sampai juga ke tempat tujuan, wah banyak orang rame banget, langsung aja eksyen lagi jepret, jepret, jepret lagi wah sampai kepanasan semua. Seru sekali kenangan yang tak terlupakan. Akhirnya pulang meski capek tapi sangat menyenangkan. Discovery Macau.
Sumber: macautourism
Mengawali tahun 2013 aku dan sahabat seperjuangan berlibur ke Macau. berangkat pagi, meski dengan sedikit omelan sang nenek yang aku asuh tapi gak mengurangi semangat jalan- jalanku meski cuaca mendung dan menurut prakiraan cuacapun ombak akan cukup tinggi mengoyang-goyangkan ferry yang ku tumpangi.
Tepat 11.30 aku turun dari ferry bersama 6 sahabat ku. memgigil, itu yang kurasa saat keluar dari pintu ferry menuju imigrasi. terlewati sudah acara jedok-jedok alias stempel passport, lega.
ternyata cukup lama juga menunggu bis jurusan San Ma Lo yang menjadi Times Squre nya Macau hehheh soalnya rame banget ditempat itu.
Pohon natal yang super besar dan tinggi membuat aku dan teman-teman segera saja jeprat-jepret kayak artis meski hanya dengan kamera dari telepon seluler masing-masing.
sepanjang jalan menuju Ruins of St. Paul's terdapat banyak toko penjual oleh-oleh khas Makau yaitu kue kacang, ya semacam kue satu yang dari kacang hijau, manis seperti aku. kenyang setiap masuk toko, masuk pula kue kacang ke mulut aku.
Sampai juga ke tempat tujuan, wah banyak orang rame banget, langsung aja eksyen lagi jepret, jepret, jepret lagi wah sampai kepanasan semua. Seru sekali kenangan yang tak terlupakan. Akhirnya pulang meski capek tapi sangat menyenangkan. Discovery Macau.
Sumber: macautourism
Tidak ada komentar:
Posting Komentar